Sabtu, 08 September 2012

The first

Halo.. Cuman mau ngetes aj nih.. Ini postingan pertamaku dari hp.. Aku baru download aplikasi blogger buat sgs2..

Kamis, 19 Juli 2012

good news and bad news

sesuai judul di atas, di postingan kali ini bakalan ngasih 2 berita, berita baik dan berita buruk. Mau yang mana dulu yaa ? *letmethink*

*tiktoktiktok* oke dapet

jadi gw akan ngasih berita baik dulu..
berita baiknya adalah.. mobil escudo gw akan diganti :D Kenapa diganti ? karena mobil itu emg udh lama, dan masalah nya emg ud banyak, mulai dari ac yg ga bener, power window yg macet, parah kan ? daripada terus2 an panggil montir, habisin pulsa kan ? hehe belom waktu yg tersita untuk membetulkan mobil.. cieilah bahasanya haha.. jadi akhirnya bokap gw memutuskan untuk ganti mobil.. mobil apa ? nah kriteria bokap gw tuh mobilnya harus kecil, 3 baris, bbm irit, maklum lg krismon dan sebagai upaya menghemat persediaan bahan bakar fosil.. *resmi amat wkwkwk* ya gitulah

jadi, pilihannya akhirnya tertuju ke 2 mobil, Nissan Grand Livina / Honda Freed.. Mau yg mana ?

Manusia hidup itu penuh dengan pilihan, dan yang bisa kita lakukan hanya menentukan salah satu diantaranya. Nah, penentuan ini pun memakan waktu yg ga sedikit lo.. Soalnya 2 mobil tadi sama2 bagus.. sama2 berdimensi kecil, sama2 3 baris, sama2 irit bbm.. nah loh, pusing kan ? :s

Setelah bersemedi di Gunung Kawi, *nggaklah bercanda wkwk yg bener itu setelah browsing di internet* akhirnya gw putuskan memilih *jengjeng* Nissan Grand Livina....

Kenapa ? Kok ngga freed aja ?

Ada berbagai alasan tentunya,
1. bodinya itu loh alasan utama gw, pendek kyk sedan tp 3 baris.. jd bs memenuhi keinginan gw akan sedan, tp juga bs memenuhi keinginan bokap gw akan mobil 3 baris.
2.  harga ! dengan harga lebih murah dr freed, kita mendapatkan apa yg ngga dipunyai freed, spt : mesin 1800 cc (tentunya dengan mesin ini tenaganya lebih gede dibanding freed yg 1500 cc), wooden panel (klo freed hrs beli lg ), dan ini dia... LCD headrest monitor :D ini yg bikin freed keok di mata gw.. buat ap gengsi tinggi duduk di captain seat layaknya raja dan ratu tp bosen di dalam ? mendingan grand livina, biar kursi biasa, tp ada LCD 2 biji lo.... bisa nonton DVD deh hehehe trus body kit dr autech tanpa harus beli2 lg.. udah langsung ada.. bikin tampilan GL jadi sporty (y) dan tau ngga semua kelebihan tadi bisa didapat dengan harga brp ? 243,2 juta.. Freed ? 261 jt.. emg sih di freed juga ada beberapa fitur yg ga didapat di GL, contohnya pintu geser elektrik, captain seat, spion lipat elektrik.. kamera parkir mundur.. tapi tetep, ga bisa mengurangi minat gw thd grand livina.. Masih ada alasan lagi di bawah, yuk lanjut..
3. pelipatan bangku nya itu.... bisa jd rata .. bneran rata dgn lantai.. dengan satu langkah mudah :) tinggal tarik talinya dan dorong kursinya.. kayaknya anak kecil jg bisa deh.. itu keren bgt mnrt gw..

dan akhirnya pada hari ini pada tanggal 19 juli 2012, gw, bokap gw, dan adik gw (tentunya setelah bokap gw setuju dgn pilihan dan argumen gw diatas hehehe) dateng ke showroom Nissan di Pluit buat mewujudkan keinginan gw (dan bokap gw juga hehe). Setelah tanya2 sebelumnya di hari2 kmrn di showroom yg sama dan dgn org yg sama (sales Nissan Pluit, Pak Rafi) ttg mobil yg sama juga (Grand Livina), akhirnya bokap gw memutuskan utk membeli varian termahal B) dari Grand Livina.. 1.8 Highway Star Autech A/T yg 243,2 jt warna hitam .. knp ? karena di varian ini udh dapet apa yg gw sebutin di atas td.. baca sendiri yaa.. capek ngetik lg.. bisa kram tangan gw wkwkkwkw dan hari ini udah dapet SPKnya, yg brarti mobil ini sudah resmi dibeli :'D

ini buktinya :

bner kan :'D dan mobil ini (katanya, semoga sesuai dengan apa yg dikatakan) akan dateng ke rumah kita dalam waktu 2 minggu dengan kondisi lengkap..

Nah, itulah berita baiknya..

Siap untuk berita buruknya ?

Berita buruknya (yah sebenernya ga terlalu buruk jg sih) gw udah kls 3 sma, yg berarti angkata tertinggi di sma.. buruknya bukan disini, buruknya adalah kelas gw... yg ga sesuai dgn apa yg gw inginkan... temen2 gw di kls 11 dipindahin hampir semuanya (untung temen baik gw di kls 11 ga ikut dipindahin).. jadi ya gitu deh.. mana ada org yg ga gw suka di kls itu.. jd ribet dah.... blom mikirin buat UAS. UN, UP, dan U yg lain.. o iya, TO juga...tambah pusing.. memang sih, itu tanggung jawab, tapi tanggung jawab ini kyknya kegedean.. ngebayanginnya aj ud ngeri.... pokoknya, gw harus berjuang melewati ini semua.. biarin kondisi kelas mo kyk apa yg penting gw bisa lulus dgn nilai baik dan menyenangkan semua orang... amin...

ok, sekian dulu postingan blog gw.. thx buat yg udah baca.. kapan2 dilanjut lagi.. bye blogger :)







Kamis, 07 Juni 2012

finally, my exam has just finished..
i feel so free now, i can even play with my laptop and make a new post in my own blog :)

but actually, this freedom that i am feeling is not complete..

do you know why ?
it's because i'm not getting my report card yet.. it makes me feel uncomfortable, okay,  i know that i've finished the final exam, but the result ? that'sthe most important thing and i should wait for it, which is very annoying... i'll get my report card on (maybe) 16th of June.. still one week and 2 days to go..

okay, here's what i want to share to the internet, about my feeling.. and that's all for now.. bye :)

Minggu, 03 Juni 2012

Menghukum tanpa Kekerasan

 
 
 
 
 
 
11 Votes

Berikut ini adalah cerita masa muda Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma
Gandhi)
Waktu itu Arun masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua disebuah
lembaga yang didirikan oleh kakeknya yaitu Mahatma Gandhi, di tengah-tengah
kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika selatan. Mereka tinggal jauh
di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tidak heran bila Arun dan dua
saudara perempuannya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk
mengunjungi teman atau menonton bioskop.

Suatu hari ayah Arun meminta Arun untuk mengantarkan ayahnya ke kota untuk
menghadiri konferensi sehari penuh. Dan Arun sangat gembira dengan
kesempatan ini. Tahu bahwa Arun akan pergi ke kota, ibunya memberikan daftar
belanjaan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, ayahnya juga minta untuk
mengerjakan pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di
bengkel.
Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, “Ayah tunggu kau disini
jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama. “. Segera Arun
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan ayahnya.
Kemudian, Arun pergi ke bioskop, dan dia benar-benar terpikat dengan dua
permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam
menunjukkan pukul 17:30, langsung Arun berlari menuju bengkel mobil dan
terburu-buru menjemput ayahnya yang sudah menunggunya sedari tadi. Saat itu
sudah hampir pukul 18:00.
Dengan gelisah ayahnya menanyakan Arun “Kenapa kau terlambat?”.
Arun sangat malu untuk mengakui bahwa dia menonton film John Wayne sehingga
dia menjawab “Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu”.
Padahal ternyata tanpa sepengetahuan Arun, ayahnya telah menelepon bengkel
mobil itu. Dan kini ayahnya tahu kalau Arun berbohong.
Lalu Ayahnya berkata, “Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga
kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran kepada ayah.
Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan
berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik- baik.”.
Lalu, Ayahnya dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya mulai berjalan
kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama
sekali tidak rata. Arun tidak bisa meninggalkan ayahnya, maka selama lima
setengah jam, Arun mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, melihat
penderitaan yang dialami oleh ayahnya hanya karena kebodohan bodoh yang Arun
lakukan.
Sejak itu Arun tidak pernah akan berbohong lagi.
*Pernyataan Arun:*
“Sering kali saya berpikir mengenai episode ini dan merasa heran. Seandainya
Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah
saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira
tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama
lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar
biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah
kekuatan tanpa kekerasan.”
Kisah Seekor belalang
Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”.
Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Renungan :
Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri. Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa Anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda anggap diluar batas kemampuan Anda? Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.
Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan untuk Anda.
Kisah Lelaki Sejati
Kisah Lelaki Sejati
Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati?
Bunda menjawab, Nak…
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang
kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang
disekitarnya….
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang
lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan
kebenaran…..
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat
di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada
generasi muda bangsa …
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia
di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia
dihormati didalam rumah…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya
pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami
persoalan…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang
bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya
wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita
yang dicintainya…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel
yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi
lika-liku kehidupan…
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya
membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia
menjalankan apa yang ia baca…
Kisah Racun Penyembuh
Seorang gadis bernama Li-li menikah dan tinggal bersama suami dan ibu
mertua. Dalam waktu singkat, Li-li menyadari bahwa ia tidak dapat cocok
dengan ibu mertuanya dalam segala hal. Kepribadian mereka berbeda, dan
Li-li sangat marah dengan banyak kebiasaan ibu mertua. Li-li juga
dikritik terus-menerus. Hari demi hari, minggu demi minggu, Li-li dan ibu mertua
tidak pernah berhenti konflik dan bertengkar. Keadaan jadi tambah
buruk, karena berdasarkan tradisi Cina, Li-li harus taat kepada setiap
permintaan sang mertua.
Semua keributan dan pertengkaran di rumah itu mengakibatkan suami
yang miskin itu ada dalam stress yang besar.
Akhirnya, Li-li tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasi
ibu mertuanya, dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu.
Li-li pergi menemui teman baik ayahnya, Mr Huang, yang menjual jamu.
Li-li menceritakan apa yang dialaminya dan meminta kalau-kalau
Mr Huang dapat memberinya sejumlah racun supaya semua kesulitannya
selesai.
Mr Huang berpikir sejenak dan tersenyum dan akhirnya berkata, Li-li,
saya akan menolong, tapi kamu harus mendengarkan dan melakukan
semua yang saya minta.
Li-li menjawab,”Baik, saya akan melakukan apa saja yang anda minta.”
Mr Huang masuk kedalam ruangan dan kembali beberapa menit kemudian
dengan sekantong jamu.
Dia memberitahu Li-Li, “Kamu tidak boleh menggunakan racun yang
be-reaksi cepat untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena nanti
orang-orang akan curiga. Karena itu saya memberimu sejumlah jamu
yang secara perlahan akan meracuni tubuh ibu mertuamu.
Setiap hari masakkan daging babi atau ayam dan kemudian campurkan
sedikit jamu ini. Nah, untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang
mencurigaimu pada waktu ia meninggal, kamu harus berhati-hati
dan bertindak dangan sangat baik dan bersahabat. Jangan berdebat
dengannya, taati dia, dan perlakukan dia seperti seorang ratu.”
Li-Li sangat senang. Dia kembali ke rumah dan memulat rencana
pembunuhan terhadap ibu mertua.
Minggu demi minggu berlalu, dan berbulanbulan berlalu, dan setiap
hari, Lili melayani ibu mertua dengan masakan yang dibuat secara
khusus. Li-Li ingat apa yang dikatakan Mr Huang tentang menghindari
kecurigaan, jadi Li-Li mengendalikan emosinya, mentaati ibu mertua,
memperlakukan ibu mertuanya seperti ibu-nya sendiri dengan sangat
baik dan bersahabat.
Setelah eman bulan, seluruh rumah berubah. Li-li telah belajar
mengendalikan emosi-nya begitu rupa sehingga hampir-hampir ia tidak
pernah meledak dalam amarah atau kekecewaan. Dia tidak berdebat
sekalipun dengan ibu mertua-nya, yang sekarang kelihatan jauh lebih
baik dan mudah ditemani.
Sikap ibu mertua terhadp Li-li berubah, dan dia mulai menyayangi
Li-li seperti anaknya sendiri. Dia terus memberitahu teman-teman dan
kenalannya bahwa Li-li adalah menantu terbaik yang pernah ditemuinya.
Li-li dan ibu mertuanya sekarang berlaku sepertu ibu dan anak sungguhan.
Suami Li-li sangat senang melihat apa yang telah terjadi.
Satu hari, Li-li datang menemui Mr. Huang dan minta pertolongan lagi.
Dia berkata, “Mr Huang, tolonglah saya untuk mencegah racun itu
membunuh ibu mertua saya. Dia telah berubah mencaji wanita yang
sangat baik dan saya mengasihinya seperti ibu saya sendiri.
Saya tidak ingin di a mati karena racun yang saya berikan.”
Mr. Hunag tersenyum dan mengangkat kepalanya. “Li-li, tidak usah
khawatir. Saya tidak pernah memberimu racun. Jamu yang saya
berikan dulu adalah vitamin untuk meningkatkan kesehatannya.
Satu-satunya racun yang pernah ada ialah didalam pikiran dan
sikapmu terhadapnya, tapi semua sudah lenyap oleh kasih yang
engkau berikan padanya.”






ini cerita yg bgs bgt kalo gw bilang.. penuh dgn makna..
ni sumbernya :  http://sangatmenarik.wordpress.com/2010/08/27/menghukum-tanpa-kekerasan/#comment-909

lumayanlah sebagai penyegaran sebelum belajar bwt uas lg hahaha
dan dari uas gw 5 hr kemarin, cmn sosio yg gw merasa bnr2 yakin, sisanya.. yakin sih, pgnya tapi, essaynya itu lo...
yah itulah yg bisa gw bagiin sekarang.
gw hrs matiin komp dan pergi dulu..
oke, bye..

Jumat, 17 Februari 2012

UNIVERSITAS ...

universitas..
satu kata itu bisa bikin galau seharian..
iya, soalnya itu menyangkut masa depan gw.. klo sampe salah masuk jurusan, ya hancur idup gw.. ga sesuai dgn kerjaan, kemampuan, dll. jd harus dipikir dgn mateng2..
dr sekian banyak uni di seluruh dunia, setelah melalui banyak pergumulan.. akhirnya gw pilih 2 alternatif..
UPH / NTU ?
UPH tu di Karawaci, Indonesia.. lmyn bagus sih.. lebih murah jg.. (ya iyalah, namanya jg di indo wkwk) tp gimana ya, (ini pergumulan utamanya) gw sbnrnya tu pgen bt bisa kuliah di luar negeri (baca : pgen, jd hanya keinginan, kemampuan ? semoga bisa mencukupi hehehe)biar bisa bikin bangga ortu.. sm saudara2 gw.. Nah alternatif di LN (biar singkat) itu di Singapore, karna biar dket indo, jd gampang pulang pergi hehe..
Uni di Singapore ny itu NTU / Nanyang Technological University, wah ini uni si ud terkenal bagus bgt.. tp mahal bo wkwkw ya gmn lagi.. klo mslnya gw bisa dpet beasiswa sih hebat, bisa lebih murah, tp nilainya ? .....

Kenapa gw milih 2 uni itu ? karena gw menganggap 2 uni itu bonafid, punya nama (liat aja harga kuliahnya) dan yg pasti bisa bikin bangga lah klo dpet salah satu dr 2 itu, walaupun uni lain jg ad yg punya nama, cumn ya ini pilihan gw... hehe

Soal masa depan jg, selai uninya, tentu kita jg hrs pilih jurusan dong, soalny itu yg kita pelajarin nanti di uni.. Klo sampe salah pilih, wah.. berabe. akibatnya ya spt yg ud ad di atas, bs sampe seumur hidup lu bakal nyesel.. dan setelah gw pikir2 antara akuntansi / bisnis manajemen..( karena ips, ya pilihannya ini wkwk) 95 % hati gw (cielah) memilih bisnis manajemen, tentunya dengan bantuan pertimbangan dr ortu selain pertimbangan gw, krn gw yakin 101 % klo pertimbangan ortu itu adalah yg terbaik utk hidup anaknya, jd hrs didengerin.. klo dr gw, gw pilih bisnis soalnya ada pemecahan lg klo ambil di 2 uni td.. bisa marketing, human resource management, business it, dll. akuntansi kan ga ad hahaha

Klo kata nyokap gw, sebaiknya jgn ambil akun, krn akun tiu banyak kursusnya, yg sudah jelas biayanya pasti lebih murah  drpd kuliah, jd buat ap habisin duit ? iya ga ? nah, jd bisnis keputusannya...

oke itu lah sekian banyak dr uneg2 gw, ada yg lain selain kuliah, akan dipertimbangkan untuk dipost di blog ini.. kasih comment ya klo ad hal yg kurang berkenan.. ken comment dr org2 bisa memperbaiki tulisan gw nanti..

bye blogger :)




Jumat, 20 Januari 2012

skrg.. setelahist bentar en tangan gw ga gitu pegel lagi.. (apa mksdnya ? liat blog gw yg sebelumnya :P ) gw mo kasih satu cerita.. tp sebelumnya gw mo bilang klo gw ud ganti tampilan blog gw, dari ujan ke buku2 gitu hehehe.. terus ini blogger skrg jd terhubung k google +.. baguslah layanan google terhubung semua wkwk ni buat viewer blog gw yg punya account google +, add gw k circle kalian dong https://plus.google.com/117859686596861261023/about ok ? thx b4 :)
 nah ini ceritanya, gw dpt dari andriewongso.com, bagus bgt..


Reaksi Sultan HB IX Saat Ditilang (Sebuah Kisah Nyata)
Penulis : Tim AndrieWongso

Suatu pagi di pertengahan tahun 1960-an pada pukul setengah enam pagi, polisi muda Royadin yang berpangkat brigadir polisi, sudah berdiri dengan gagah di tepi posnya di kawasan Soko. Dari arah yang berlawanan dengan arus kendaraan lainnya, tampak sebuah sedan hitam berplat AB. Brigadir Royadin memandang di kejauhan, sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju ke arahnya. Dengan sigap, ia menyeberang jalan di tepi posnya. Tangannya diayunkan ke depan untuk menghentikan laju sedan hitam itu. Sedan tahun 50-an itu berhenti di hadapannya.

Saat mobil menepi, Brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat. "Selamat pagi! Boleh ditunjukkan rebuwes!" Pada masa itu, surat mobil masih diistilahkan rebuwes.

Perlahan, pria di dalam sedan menurunkan kaca samping secara penuh. "Ada apa, pak polisi?" tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget. Ia mengenali siapa pria itu. "Ya Allah... Sinuwun!" kejutnya dalam hati. Gugup bukan main, tapi itu hanya berlangsung sedetik. Naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna. "Bapak melanggar verboden, tidak boleh lewat sini, ini satu arah!" Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Yogya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Setelah melihat rebuwes, Brigadir Royadin mempersilakan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan, namun Sri Sultan menolak.

"Ya... saya salah. Kamu benar, saya pasti salah!" Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggenggam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa. "Jadi...?" Sinuwun bertanya. Pertanyaan singkat, namun sulit bagi Brigadir Royadin untuk menjawabnya.

"Em... emm... Bapak saya tilang, mohon maaf!" Brigadir Royadin heran, Sinuwun tak juga memakai kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya. Jangankan begitu, mengenalkan dirinya sebagai pejabat negara dan raja pun, beliau tidak melakukannya.

"Baik... Brigadir, kamu buatkan surat itu, nanti saya ikuti aturannya. Saya harus segera ke Tegal!" Sinuwun meminta Brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang.



(Ilustrasi Cerita)

Dengan tangan bergetar, Brigadir Royadin membuatkan surat tilang. Ingin rasanya tidak memberikan surat itu, tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tak boleh membeda-bedakan pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang membuatnya sedikit tenang adalah tak sepatah kata pun keluar dari mulut Sinuwun yang menyebutkan bahwa dia berhak mendapat dispensasi. "Sungguh orang besar...!" begitu gumamnya.

Surat tilang pun berpindah tangan. Brigadir Royadin menghormat pada Sinuwun sebelum Sinuwun kembali memacu sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal. Setelah Sinuwun pergi, Brigadir Royadin menyadari kebodohan dan kekakuannya. Tapi, nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapa pun berhasil menghibur dirinya.

***

Esok paginya saat apel, suara amarah meledak di markas polisi Pekalongan. Nama Royadin diteriakkan dari ruang komisaris. Brigadir Royadin diminta menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor. "Royadin, apa yang kamu lakukan.... Sa'enake dewe. Ora mikir... Iki sing mbok tangkep sopo heh... ngawur... ngawur!" Komisaris mengumpat dalam bahasa Jawa. Di tangannya, rebuwes milik Sinuwun berpindah bolak-balik dari telapak kanan ke kiri. "Sekarang aku mau tanya, kenapa kamu tidak lepas saja Sinuwun. Biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia. Ngerti nggak kowe sopo sinuwun?"

"Siap Pak, beliau tidak bilang beliau itu siapa. Beliau ngaku salah... dan memang salah!" Brigadir Royadin menjawab tegas.

"Ya, tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia. Ojo kaku kaku, kok malah mbok tilang... Ngawur... jan ngawur.... Ini bisa panjang, bisa sampai Menteri!" Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara.

Brigadir Royadin pasrah, apa pun yang dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi, yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja. Usai mendapat marah, Brigadir Royadin bertugas seperti biasa.

***

Suatu sore saat bertugas, Royadin diminta menghadap komisaris di kantor. Setibanya di kantor, komisaris berkata, "Royadin.... Minggu depan kamu diminta pindah!" Mendengar berita itu, tubuh Royadin menjadi lemas. Ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak di pinggir kota Pekalongan setiap hari, karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya di persimpangan Soko.

"Siap, Pak !" Royadin menjawab datar.

"Bersama keluargamu semua, dibawa!" Pernyataan komisaris mengejutkan, untuk apa bawa keluarga ke tepi Pekalongan selatan, ini hanya merepotkan diri saja.

"Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang!" Brigadir Royadin menawar.

"Ngawur... Kamu sanggup bersepeda Pekalongan-Yogya? Pindahmu itu ke Yogya bukan di sini. Sinuwun yang minta kamu pindah tugas ke sana. Pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat!" cetus pak komisaris. Disodorkan surat yang ada digenggamannya kepada Brigadir Royadin.

Surat itu ditulis tangan yang inti isinya: "Mohon dipindahkan Brigadir Royadin ke Yogya, sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Yogyakarta akan menempatkannya di wilayah Yogyakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat." Surat itu ditandatangani Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Tangan Brigadir Royadin bergetar, namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sanggup menolak permintaan orang besar seperti Sultan HB IX, namun ia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota Pekalongan. Ia cinta Pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini.

"Mohon Bapak sampaikan ke Sinuwun, saya berterima kasih, tapi saya tidak bisa pindah dari Pekalongan. Ini tanah kelahiran saya, rumah saya. Sampaikan hormat saya pada beliau, dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya!" Brigadir Royadin bergetar, ia tak memahami betapa luasnya hati Sinuwun Sultan HB IX. Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris, namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya. Luar biasa!

Tuh dari cerita ini tuh ada hikmahnya, jd org jgn ngebeda-bedain perlakuan kita k org lain /munafik.. karena klo kita munafik, pasti kita ga akan seperti cerita di atas.. ok skrg bnr2 ngantuk, ga tahan lagi, bye :)


entahlah

hai blogger, setelah sekian lama gw ga ngeblog, yah ini disebabkan suasana hati gw yg tidak mendukung untuk itu, hehehe pokoknya ada masalah lah wkt itu, nah skrg gw ud mencoba untuk ga mikirin itu lagi, soalnya bsok tu hari bwt seneng2, bwt ngelupain semua masalah yg ad d jakarta (tapi klo balik lg, bkn ga mungkin kepikiran lagi sih hehehe..) karena disono, si palembang banyak hal yg bisa bikin gw seneng.. buat ap gw ngmgin palembang ? karena gw akan pergi k sono dalam rangka imlek.. Dari hal yg bikin gw seneng td tuh yg pertama ya pasti semua orang yg merayakan imlek ud pada tau lah.. amplop merah berisi uang.. Senyum dengan lidah terjulur terus bisa ketemu lagi sama sodara2 gw.. setaun sekali ni hehehe.. Pokoknya inilah kesempatan gw untuk refreshing, sekalipun cmn 4 hari tp lmynlah, daripada ngga sama sekali haha.. Gw bsok bakalan brangkat jam 5 / 6 sore gitu.. udh dulu deh pegel ni tangan wkwkw bye all…